Kemarau Berkepanjangan, Lahan Persawahan Alami Kekeringan
Indonesiaraja.com, Bengkulu - Cuaca panas yang berkepanjangan melanda Bengkulu dapat menyebabkan kekeringan lahan, mengurangi kelembapan tanah dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Kekeringan ini bisa berdampak negatif pada pertanian, ekosistem, dan bahkan pasokan air.
Penting untuk menerapkan praktik pengelolaan sumber daya air yang efisien dan mempertimbangkan teknik pertanian yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.
Kekeringan yang terjadi di hampir 40 hektar lahan persawahan di Desa Tunggang tentu berdampak besar bagi para petani, mengganggu mata pencaharian mereka dan potensi hasil pertanian.
Salah satu petani di Desa Tunggang mengeluhkan kemarau yang berkepanjangan yang dapat mengakibatkan gagal panen bahkan kecil kemungkinan untuk menanam padi.
"Kondisi kekeringan seperti ini sudah berlangsung hampir satu bulan. Kalau memang kondisi seperti ini terus otomatis kami tidak bisa melakukan tanam padi. Padahal bibit sudah tersemai "Ujar Saiful salah satu petani di Desa Tunggang, 31 Oktober 2024.
Dalam situasi seperti ini, dukungan dari pemerintah dan instansi terkait sangat diperlukan, baik dalam bentuk bantuan langsung, penyuluhan tentang teknik pertanian yang lebih tahan kekeringan, maupun pembangunan infrastruktur irigasi yang lebih baik.
Ia berharap Pemkab Lebong melalui dinas terkait dapat mencarikan solusi agar lahan sawah milik warga dapat segera teraliri oleh air dengan baik.
"kami berharap pemerintah peka atas kondisi yang dialami masyarakat petani, karena mayoritas masyarakat banyak mengandalkan lahan persawahan ini untuk bercocok tanam," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumberdaya Air ( SDA ) sekaligus PLt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perhubungan ( PUPR-P ) Lebong Arman Yunizar, ST mengakui kejadian demikian karena saat ini memang memasuki musim kemarau.
"Jadi hasil pengamatan kami dilapangan, mengecek kondisi air, memang debit air sungai Ketahun berkurang karena telah lama tak kunjung hujan" ungkap Arman.
Untuk mengatasi kondisi seperti ini, pihaknya hanya bisa melakukan buka tutup pintu air di hulu sungai Ketahun. Dengan demikian air bisa mengaliri irigasi yang ada di Desa Tunggang.
Reporter : Hanny Try
Editor : Sherly Mevitasari
- 250051 views