Skip to main content
x
Tempoyak diawali dengan pemeraman daging buah durian di toples tertutup rapat, Selasa 1/10/24 (Foto:Hanny)

Tempoyak, Kuliner Khas Bengkulu Hasil Fermentasi Durian

Indonesiaraja.com, Bengkulu - Untuk memperpanjang masa simpan dan penganekaragaman produk, durian dapat diolah melalui serangkaian pengolahan. Proses yang melibatkan mikroba atau diproses secara mikrobiologi (Fermentasi).  

Hal ini disampaikan oleh Repi, petani durian dari Kepahiang, Bengkulu, mengatakan tempoyak dibuat dengan daging buah durian sebagai bahan utamanya.

“Daging buah yang kami gunakan biasanya yang terlalu matang atau kualitasnya kurang baik,” terangnya

Lanjutnya, Proses pembuatan tempoyak diawali dengan pemeraman daging buah durian di toples tertutup rapat yang ditambahkan garam fermentasi tradisional.

“Tempoyak asam dan tempoyak asin memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tempoyak asin memiliki umur simpan lebih baik bila dibandingkan tempoyak asam. Proses pembuatan ini memerlukan waktu 3-7 hari,” lanjutnya.

Proses fermentasi tradisional akan mengalami fermentasi cepat melalui mitosis [proses membelah diri]. Kondisi ini akan menurunkan mutu produk, lalu menghasilkan alkohol serta CO2 sebagai hasil samping.

Hal itu dapat mengakibatkan kerusakan pada tempoyak sehingga umur simpan pendek. Modifikasi pengolahan dan perbaikan kemasan diharapkan dapat mempertahankan mutu dan memperpanjang umur simpan tempoyak.

 

 

 

Reporter :  Hanny Try
Editor : Sherly Mevitasari