Harga Bahan Pokok di Mukomuko Mulai Merangkak Naik Jelang Idul Fitri 2025
Indonesiaraja.com,Mukomuko- Menjelang bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2025/1446 Hijriah, harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Mukomuko mulai menunjukkan kenaikan. Berdasarkan pantauan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko, beberapa komoditas utama di pasar tradisional mengalami lonjakan, Selasa (21/01/2025).
Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE., MAP, mengungkapkan bahwa salah satu komoditas yang mengalami kenaikan signifikan adalah telur ayam buras.
"Harga telur ayam buras sekarang sudah mencapai Rp55 ribu per karpet isi 30 butir. Sebelumnya, harga berkisar Rp44 ribu per karpet. Jadi, ada kenaikan sekitar Rp9 ribu per karpet," ujar Nurdiana.
Selain telur, harga cabai juga mengalami lonjakan harga yang cukup tinggi. Di pasar tradisional Mukomuko, harga cabai kini telah mencapai Rp50 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga cabai ini cukup signifikan dan berdampak langsung pada daya beli masyarakat," tambahnya.
Nurdiana juga menjelaskan bahwa Disperindagkop Kabupaten Mukomuko terus memantau penjualan minyak goreng subsidi pemerintah dengan merek Minyak Kita.
"Kami memastikan bahwa pedagang tidak boleh menjual minyak goreng ini di atas Harga Eceran Tetap (HET) yang telah ditetapkan pemerintah," jelas Nurdiana.
Harga Eceran Tetap (HET) Minyak Kita di Kabupaten Mukomuko adalah Rp15.500 per liter, dengan ambang toleransi hingga Rp16 ribu per liter. Namun, Nurdiana menegaskan bahwa pedagang tidak diperbolehkan mengambil keuntungan yang terlalu besar.
"Minyak Kita ini merupakan subsidi pemerintah untuk mengendalikan harga minyak goreng di pasaran, terutama menjelang momentum besar seperti Ramadhan dan Idul Fitri. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan masyarakat tetap bisa membeli dengan harga yang terjangkau," jelasnya.
Disperindagkop Kabupaten Mukomuko berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Langkah ini diambil untuk memastikan kestabilan harga dan mencegah adanya spekulasi dari pedagang yang dapat merugikan masyarakat.
"Kami akan terus memantau harga bahan pokok di pasar, agar harga tetap stabil dan masyarakat tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan selama bulan puasa dan menjelang hari raya," tutup Nurdiana.
Reporter : Hanny Try
Editor : Sherly Mevitasari
- 250079 views