Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Tengah Terus Menurun, Toke dan Petani Keluhkan Dampaknya
Indonesiaraja.com,Bengkulu Tengah– Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah terus mengalami penurunan signifikan sejak awal tahun 2025. Kondisi ini memicu kekhawatiran para toke sawit dan petani yang bergantung pada komoditas ini sebagai sumber utama pendapatan.
Samsudin (48), seorang pengumpul sawit di Desa Lagan Bungin, mengungkapkan bahwa harga TBS sawit yang sebelumnya mencapai Rp 3.000 per kilogram kini turun menjadi Rp 2.590 per kilogram di tingkat pabrik. Bahkan, harga yang diterima petani lebih rendah, yaitu hanya Rp 2.290 per kilogram.
“Harga sawit terus menurun sejak awal tahun. Ini cukup memberatkan, terutama bagi petani yang sudah mengeluarkan banyak biaya produksi,” kata Samsudin.
Keluhan serupa disampaikan oleh Yudo, seorang toke sawit di Desa Taba Pasmah, yang juga merasakan dampak buruk dari turunnya harga sawit.
“Saat ini harga sawit di pabrik hanya Rp 2.640 per kilogram, sementara jika membeli langsung dari petani hanya Rp 2.300 per kilogram. Ini tentu memengaruhi ekonomi para petani,” ujar Yudo.
Meskipun harga terus merosot, pasokan TBS sawit tetap stabil di kedua wilayah. Samsudin menyebutkan bahwa ia menerima pasokan sekitar 8 hingga 10 ton per hari, sementara Yudo mencatat pasokan mencapai 20 hingga 30 ton per hari di tempatnya.
“Pasokan sawit tetap stabil meskipun harga rendah. Kami tetap berupaya membantu petani dengan membeli sawit mereka, meskipun situasinya sulit,” tambah Yudo.
Penurunan harga TBS sawit ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak yang lebih besar pada perekonomian daerah. Para toke dan petani berharap agar harga sawit segera pulih sehingga kesejahteraan mereka dapat terjaga.
Reporter : Hanny Try
Editor : Sherly Mevitasari
- 250093 views